Fasya Media Center – Hari ini, Sabtu 9 Desember tahun 2023 tepat pukul 09.00 WIB, dimulai acara Rapat Terbuka Senat Institut Agama Islam Negeri Ponorogo dalam angka Pengukuhan Guru Besar Dr. Miftahul Huda, M.Ag. dalam bidang Ilmu Manajemen Wakaf pada Fakultas Syariah. Rangkaian acara yang panjang tetapi dikemas dengan apik terkesan ringkas namun padat berisi, oleh pembawa acara Rizki Amalia Sholihah dan Nur Khasanah, menjadikan acara tidak membosankan.
Rangkaian acara dimulai dengan Rektor dan Anggota Senat Institut Agama Islam Negeri Ponorogo memasuki tempat upacara. Dilanjutkan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, mengheningkan Cipta, pembacaan Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an oleh Laila Alfia Rahmawati mahasiswa Fakultas Syariah. Pembukaan Rapat Senat Terbuka Institut Agama Islam Negeri Ponorogo oleh Ketua Senat, disambung dengan pembacaan Surat Keputusan Jabatan Fungsional Guru Besar Dr. Miftahul Huda, M.Ag. oleh Dr. H. Samsi, M.M, Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan.
Kegiatan yang paling dinanti dalam pengukuhan ini adalah Orasi Ilmiah disampaikan oleh Prof. Dr. Miftahul Huda, M.Ag. Dalam orasi tersebut, beliau menyampaikan 2 hal penting, yaitu yang pertama rasa syukur atas segala nikmat yang Allah berikan dan yang kedua ikhtiar dalam mengembangkan keilmuan di bidang wakaf. “Banyak orang yang menyepelekan wakaf, padahal dengan wakaf, sebuah lembaga, entitas, pondok pesantren, tempat ibadah, bahkan universitas bisa berjaya. Ketika wakaf tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadi masalah. Karena itu menjadi penting, bahwa perkembangan wakaf tidak hanya wakaf konsumtif, yang hanya dilihat manfaat secara langsung untuk peribadatan dan sosial saja. Tetapi sudah berkembang menjadi wakaf dalam konteks sosial ekonomi. Banyak muncul pengembangan wakaf secara inovatif, tetapi belum banyak memberikan kemanfaatan. Wakaf sejatinya bagian dari shadaqah, melakukan transformasi sosial di bidang ekonomi, perlu banyak kesempatan untuk mengedukasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan aset wakaf ini”, tegasnya.
Secara simbolis Pengukuhan Guru Besar ini, Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., Rektor Institut Agama Islam Negeri Ponorogo membacakan naskah pengukuhan, dilanjutkan dengan penyematan kalung kepada Prof. Dr. Miftahul Huda, M.Ag., disambung dengan menyanyikan Lagu Bagimu Negeri dengan posisi membuka telapak tangan diletakkan di dada sebelah kiri. Penayangan profil Prof. Dr. Miftahul Huda, M.Ag. berisi ucapan selamat dari keluarga dan para kolega.
Dalam sambutannya, Ibu Rektor berharap agar dengan pengukuhan ini akan mendorong semangat para dosen untuk segera meraih gelar guru besar. “Selamat atas gelar profesor nya semoga bermanfaat, terima kasih atas semua kerja keras para dosen, yang semoga tahun ini kita akan mendapatkan alih status dari IAIN Ponorogo menjadi UIN Kyai Ageng Muhammad Besari, untuk mewujudkan lembaga pendidikan yang kita inginkan”, tegas beliau dalam sambutan.
Kegiatan pengukuhan ini turut hadir yang terhormat Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko,S.E, M.M., Kang Giri menyampaikan kegembiraaannya. “Ini adalah rejeki anak sholeh bagi Ponorogo, menambah gengsi kota ini, Ponorogo ternyata hebat dan membanggakan. Kedepan, tidak hanya hebat saja, tapi ilmu beliau dapat diterjemahkan ke dalam bahasa implementasi dan kita jalankan bersama. Kita harus mengejar ketertinggalan dengan negara lain mengenai wakaf. Semoga IAIN semakin dipercaya masyarakat, dan semua dosen akan segera meraih gelar guru besar, IAIN beralih status menjadi UIN, IAIN aku cinta padamu”, tutur beliau singkat. Sambutan beliau ditutup dengan menyanyikan sebuah lagu Sewu Kuto.
Penuh hikmat Drs. H. M. Muhsin, M.H memimpin doa diakhir kegiatan pengukuhan. Dekan Fakultas Syariah Dr. Hj. Khusniati Rofiah, M.S.I. memberikan kenangan dan cindera mata kepada Prof. Dr. Miftahul Huda, M.Ag., dilanjutkan pemberian ucapan selamat diawali oleh Rektor, Ketua Senat diikuti oleh seluruh anggota Senat Institut Agama Islam Negeri Ponorogo dan seluruh undangan yang hadir di Graha Watoe Dhakon. Semoga semakin bertambah akademisi di lingkungan Fakultas Syariah IAIN Ponorogo yang memperoleh gelar akademik Profesor dalam bidang keilmuan masing-masing.
Reporter : Abu Abbas
Editor : Nahrowi