Fasya Media Center – Sebagai rangkaian kegiatan ACRESO 2021, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah (DEMA FASYA) mengadakan talk show dengan mengangkat tema “Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus, Yakin Kamu Tidak Terlibat?”. Bertempat di Graha Watoe Dhakon IAIN Ponorogo, acara diselenggarakan pada hari Selasa, 14 Desember 2021.
Acara tersebut dihadiri oleh narasumber yang luar biasa yaitu Hj. Arita Nurdhiany, SE selaku Ketua Gerakan Perempuan Ponorogo dan Pelaksana Harian P2TP2a, Dr. Layyin Mahfiana, S.H, M.Hum selaku Dosen Fakultas Syariah UIN RMS Surakarta sekaligus Penggerak Kajian Perempuan Solo Raya, dan Septian Adi Nugroho, S.I.Kom selaku Fasilitator Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Pusyangatra) DPP Kab. Ponorogo dan Pembina Insan GenRe Ponorogo. Talk show ini dipimpin oleh moderator, Silvia Nahla Sari, Demisioner Ketua DEMA FASYA tahun 2018 yang mengabdikan diri pada Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) IAIN Ponorogo.
Acara diawali dengan pembukaan yang diisi dengan beberapa sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua pelaksana ACRESO 2021, Atik Husnia Mabruroh. Nia, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa alasan pengambilan tema pada talk show ini adalah bahwa DEMA FASYA ingin menjelaskan apa itu kekerasan seksual dalam arti sebenarnya, sehingga dapat dicegah sedini mungkin dalam rangka menciptakan lingkungan yang nyaman di lingkungan kampus.
“Talk show ini sebagai salah satu wujud dukungan kami selaku DEMA FASYA terhadap draft peraturan Rektor IAIN Ponorogo mengenai perlindungan mahasiswa dari kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus,” ujar Nia.
Kemudian, Wakil Ketua DEMA FASYA, Anggit Fathurrozi, juga menyampaikan sambutan yang berisi bahwa kekerasan seksual di lingkungan kampus memang sangat meresahkan.
“Mari saling berdiskusi, mencari pengetahuan baru, semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua, Aamiin,” ajak Anggit.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Dekan Fakultas Syariah, Dr. Hj. Khusniati Rofi’ah, M.S.I sekaligus membuka acara talk show. Dalam sambutanya, beliau menyampaikan apresiasi kepada DEMA FASYA yang telah mengadakan talk show dengan tema yang menurut beliau sangat tepat, karena saat ini Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Makarim, telah membuat peraturan tentang penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.
“Sebagai keluarga besar Fakultas Syariah, kita harus menjadi garda terdepan dalam menegakkan keadilan dan hukum di negara kita, sehingga kekerasan seksual dapat dicegah,” pesan beliau.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber. Hj. Arita Nurdhiany menyampaikan materi pertama yang membahas mengenai konsep dasar dari kekerasan seksual itu sendiri. Beliau menyampaikan bahwa sesungguhnya adanya kekerasan seksual itu disebabkan karena adanya persepsi ketidaksamaan dan diskriminasi gender yang mengakibatkan kesalahpahaman dan berujung kemudharatan.
“Sebagai remaja, marilah kita jaga harga diri. Marilah menjadi pelapor dan juga pelopor,” pesan beliau.
Materi kedua disampaikan oleh Dr. Layyin. Beliau menyampaikan materi mengenai refleksi pendampingan korban di wilayah kampus. Beliau berpesan bahwa ketika menemui atau menjumpai korban kekerasan seksual, maka kita harus mendengaran terlebih dahulu seluruh kejadian yang dialaminya.
“Yang harus diperhatikan adalah bagaimana bermedia sosial yang baik agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif dengan bertabayyun atau mencari kebenaran serta berfikir dahulu sebelum bertindak,” tambah beliau.
Septian Adi Nugroho, S.I.Kom menyampaikan materi ketiga mengenai tindak pencegahan terhadap kekerasan seksual. Beliau yang juga merupakan founder Save Jomblo ini menyampaikan bahwa selain meningkatkan pengetahuan, kita juga harus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan agar terhindar dari hal-hal negatif seperti kekerasan seksual.
“Berhati-hatilah dalam bercerita. Jangan ceritakan masalah mu kepada sembarang orang yang juga punya masalah, karena hal tersebut bukan tidak mungkin justru akan menambah masalah baru lagi,” tambah beliau.
Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan ditutup dengan harapan, semoga talk show ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya mahasiswa yang harus ikut serta dalam penanganan dan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Reporter : Sayyida Alya Izzati
Editor : Muhammad Ali Murtadlo