FASYA Media Center – Mahasiswa Fakultas Syari’ah IAIN Ponorogo menjadi salah satu peserta KKN Nusantara Moderasi Beragama 2023 di Tana Toraja. Bashirotusy Syafitri, mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam yang mewakili IAIN Ponorogo sebagai peserta KKN Nusantara posko 29 Lembang Buntu Limbong. Dengan mengusung tema “Akomodatif terhadap Budaya Lokal” Mahasiswa KKN posko 29 mengikuti upacara adat “Rambu Solo” di Lembang Buntu Datu. Kamis 03/08/23.
Upacara Rambu Solo merupakan sebuah upacara pemakaman dalam masyarakat Toraja yang mana upacara ini berupa pesta yang diadakan keluarga almarhum sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada mendiang yang telah pergi. Upacara tersebut berlangsung selama 2 hari yakni kamis 03/08/23 sd Jum’at 04/08/23.
Peserta KKN posko 29 berkesempatan mengikuti upacara adat yang berlangsung selama 2 hari tersebut. Hari pertama, agenda yang dilaksanakan adalah pesta penyembelihan hewan persembahan. Hewan persembahan dari keluarga mendiang berupa 4 ekor kerbau dan puluhan ekor babi. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, keluarga mendiang, kerabat, tetangga hingga masyarakat umum dengan berbagai keyakinan, baik itu Kristen, katolik, maupun muslim.
“Rambu Solo’ ini dihadiri oleh semua kalangan, semua orang dipersilahkan datang. Disini upacara kematian lebih meriah daripada upacara pernikahan. Seperti halnya pernikahan, kerabat yang hadir di upacara ini juga membawa babi untuk disumbangkan kepada keluarga yang memiliki hajat, nantinya kalau kerabatnya yang datang tadi memiliki hajat serupa, keluarga ini juga datang membawa sumbangan yang serupa. Itu petugas pencatat sumbangannya.” Tutur Bapak Daud, aparat Lembang Buntu Limbong.
Malam harinya pukul 21.00 WITA, peserta KKN juga mengikuti salah satu rangkaian acara rambu solo’ yakni ma’badong. Ma’badong merupakan tarian adat yang dilaksanakan sebelum acara pemakaman. Tarian ini dilakukan dengan bergandengan tangan membentuk lingkaran dan melakukan gerakan berkeliling serta diiringi dengan nyanyian kerohanian. Ma’badong ditarikan oleh seluruh lapisan masyarakat yang hadir dan tidak membedakan agama. Peserta KKN yang hadir dipersilahkan untuk bergabung dalam tarian tersebut.
Jum’at 04/08/23, peserta KKN-NMB posko 29 turut hadir dalam upacara pemakaman Alm. Bapak Aloysius sampe. Sebelum dimakamkan jenazah dilakukan ibadah kematian di Gereja Katolik Buntu Datu. Mahasiswa KKN diberi kesempatan untuk mengikuti ibadah di dalam gereja. Selanjutnya Jenazah dibawa menuju patani’ yang telah disiapkan oleh keluarga. Patani’ merupakan salah satu dari 3 bentuk pemakaman di Toraja. Patani’ berupa bangunan rumah yang dibangun untuk menyimpan jenazah keluarga yang sudah dilakukan upacara Rambu Solo’. Walaupun Lembang Buntu Datu bukan merupakan wilayah pengabdian mahasiswa KKN posko 29, namun hehadiran mereka dalam serangkaian acara Rambu Solo’ mendapatkan apresiasi dari masyarakat Lembang Buntu Datu. Tokoh agama dan keluarga penyelenggara pesta turut menyambut kehadiran mahasiswa KKN di pesta tersebut.
“Kami mewakili umat katolik di Buntu Datu sangat terkesan dengan kehadiran adik-adik. Kedatangan adik-adik dengan membawa misi Moderasi Beragama ini menunjukkan bahwa tidak ada jarak diantara kita, walaupun keyakinan yang berbeda di antara kita.” Tutur Marselinus Lolotandung, Pr. Selaku Pastor Gereja Katolik Buntu Datu.
“Kalau begitu boleh dong menikah beda agama?” Gurau Pastor pemimpin ibadah kematian tersebut.
“Sayangnya aturan Negara dan ajaran agama melarang nikah beda agama pak”. Jawab Bashiroh, mahasiswa KKN jurusan Hukum Keluarga Islam IAIN Ponorogo.
Upacara Rambu Solo’ ini menggambarkan moderasi beragama yang terdapat dalam masyarakat Toraja. Keikutsertaan mahasiswa KKN Nusantara dalam upacara ini sebagai wujud dari tema KKN-NMB tahun 2023 yakni “Harmoni dalam Keragaman”. Dari kegiatan ini, Peserta KKN Nusantara posko 29 mendapatkan penghargaan posko terbaik kategori “Sosial Kemasyarakatan” pada penutupan KKN-NMB 2023 di IAIN Parepare. Sabtu 26/08/23.