Yogyakarta – Sebanyak 50 mahasiswa dari Konsentrasi Ilmu Falak, Fakultas Syariah, UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo melaksanakan kegiatan benchmarking akademik ke Pusat Studi Astronomi (PASTRON) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), pada Rabu, 28 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Utama Kampus 4 UAD lantai 10, Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rombongan mahasiswa didampingi oleh tiga dosen pembimbing, yaitu Dr. Ahmad Junaidi, M.H.I., Novi Fitia Maliha, M.H.I., dan Imroatul Munfaridah, M.S.I. Kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan akademik, pengayaan pengalaman praktis, dan perluasan jejaring keilmuan falakiyah.
Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Junaidi, M.H.I. menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman yang komprehensif, baik secara teoritis maupun praktis, mengenai studi astronomi Islam modern. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya menguasai ilmu falak secara teks, tetapi juga melihat bagaimana observasi benda langit dan kajian astronomi terapan dilakukan di pusat studi yang kredibel seperti PASTRON UAD,” ujarnya.
Rombongan disambut langsung oleh Kepala PASTRON UAD, Yudhiakto Pramudya, Ph.D., yang memberikan pemaparan mengenai visi-misi PASTRON, berbagai proyek riset yang telah dilakukan, serta pentingnya integrasi antara sains astronomi dan kebutuhan umat Islam. “PASTRON tidak hanya fokus pada riset akademik, tetapi juga menjembatani antara teknologi observasi astronomi dengan penentuan waktu-waktu ibadah umat Islam seperti awal bulan hijriyah, waktu salat, dan arah kiblat,” jelas Yudhiakto.
Dalam sesi kunjungan lapangan, mahasiswa diajak melihat secara langsung perangkat observasi yang dimiliki PASTRON, seperti teleskop robotik, perangkat lunak simulasi langit, serta sistem pencatatan data observasi. Mahasiswa terlihat antusias mencatat, berdiskusi, dan mencoba perangkat yang disediakan.
Novi Fitia Maliha, M.H.I., yang juga menjabat sebagai Koordinator Laboratorium Falak Fakultas Syariah, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menumbuhkan orientasi riset di kalangan mahasiswa. “Banyak hal yang bisa kami adaptasi untuk penguatan laboratorium falak di kampus, baik dari segi instrumen maupun pengembangan kurikulum dan proyek penelitian mahasiswa,” ungkap Novi.
Senada dengan itu, Imroatul Munfaridah, M.S.I. menambahkan bahwa pengalaman langsung ke lembaga riset seperti ini akan membuka cakrawala mahasiswa dan mendorong mereka untuk berpikir lebih kritis dan kreatif dalam pengembangan ilmu falak. “Ini bukan hanya kunjungan biasa. Ini adalah momentum penting untuk memotivasi mahasiswa agar lebih serius menekuni falakiyah, tidak hanya sebagai mata kuliah, tetapi juga sebagai disiplin keilmuan yang relevan dengan kebutuhan umat,” ujarnya.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan penyerahan cenderamata antara UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo dan PASTRON UAD. Kedua pihak juga menyepakati peluang kolaborasi di masa depan dalam bentuk riset bersama, pelatihan astronomi, dan pengembangan sumber daya manusia bidang falak.
Kegiatan benchmarking ini menegaskan komitmen Fakultas Syariah UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo dalam memperkuat posisi ilmu falak sebagai kekuatan akademik unggulan, serta meneguhkan peran strategisnya dalam menjawab isu-isu kontemporer keagamaan berbasis astronomi.