Pelatihan Pendamping PPH di UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo Hasilkan 91 Peserta Siap Dampingi Sertifikasi Halal

Fasya Media Center – Ponorogo – Fakultas Syariah UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo melalui Laboratorium Halal Fakultas Syariah bekerjasama dengan LP3H Ponorogo Halal Center menggelar Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH) pada Kamis, 18 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 93 peserta yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dan masyarakat umum.

   Dalam sambutannya, Wakil Rektor II UIN Ponorogo sekaligus selaku Ketua Ponorogo Halal Center Dr. H. Moh. Munir, Lc menekankan betapa pentingnya peran pendamping halal. “Pendamping memiliki dampak yang sangat besar, bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Tugas ini berkaitan langsung dengan makanan halal dan haram yang dikonsumsi umat. Jika pendamping bekerja dengan amanah, maka manfaatnya akan dirasakan masyarakat luas,” ujarnya penuh semangat.

Pelatihan ini menghadirkan deretan narasumber yang kompeten dari berbagai bidang, seperti Aziza Karenina dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten membuka sesi dengan materi tentang pengetahuan bahan dan proses produk halal. Ia menekankan pentingnya pendamping memahami secara detail komposisi bahan dan alur produksi agar tidak terjadi kekeliruan dalam penilaian.

Materi berikutnya disampaikan oleh Rooza Meilia Anggraini dari UIN Ponorogo yang membahas kebijakan baru terkait Jaminan Produk Halal. Dalam paparannya, ia menjelaskan perubahan regulasi yang harus diperhatikan pendamping, terutama terkait mekanisme self declare yang kini banyak digunakan oleh pelaku usaha mikro dan kecil.

Yudhi Achmad Bashori selaku Koordinator Laboratorium Halal Fakultas Syariah turut memberikan materi.  Koordinator Lab.Halal menyoroti aspek kode etik pendamping PPH. Ia menegaskan bahwa pendamping tidak hanya dituntut kompetensi teknis, tetapi juga integritas moral. “Pendamping harus bersih dari praktik gratifikasi. Tugas ini amanah besar yang membutuhkan sikap profesional dan penuh tanggung jawab,” tegasnya.

Tak kalah penting, Diah Susanti menyampaikan materi tentang verifikasi dan validasi (verval). Ia menguraikan secara detail langkah-langkah yang harus dilakukan pendamping ketika memeriksa dokumen maupun kondisi lapangan.

Pelatihan berlangsung dari pagi hingga sore dengan atmosfer yang penuh semangat. Diskusi interaktif dan studi kasus menjadikan suasana semakin hidup. Dari total 93 peserta, sebanyak 91 peserta dinyatakan lulus dan siap terjun sebagai pendamping PPH. Hal ini menjadi kabar baik bagi Ponorogo dan sekitarnya yang tengah mendorong percepatan sertifikasi halal di kalangan pelaku usaha mikro dan kecil.

Dengan lahirnya puluhan pendamping baru ini, diharapkan ekosistem produk halal di Ponorogo semakin kuat. Tidak hanya mendukung peningkatan daya saing UMKM, tetapi juga menghadirkan rasa tenang bagi masyarakat dalam mengonsumsi produk yang terjamin kehalalannya.

Kontributor : Tim Lab. Halal Fasya

Editor : FMC

 

Bagikan Artikel
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp