Fasya Media Center – Pacitan, 23 September 2025 – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kabupaten Pacitan menjadi tuan rumah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kolaborasi Internasional yang diisi dengan pembinaan serta penyuluhan kepada warga binaan. Acara ini berlangsung pada hari Selasa, 23 September 2025 di Rutan Kabupaten Pacitan, dengan menghadirkan narasumber dari tiga perguruan tinggi berbeda, UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo, IARM Ngabar Ponorogo dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi dunia akademik dengan lembaga pemasyarakatan, bertujuan memberikan wawasan, motivasi, serta pembekalan kepada warga binaan agar mampu membangun karakter positif dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat setelah masa hukuman berakhir.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Kepala Rutan Kelas IIB Pacitan, Bambang Setiawan. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya penyuluhan semacam ini sebagai bagian dari upaya reintegrasi sosial warga binaan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat baru, meningkatkan kesadaran hukum, serta membangun karakter positif warga binaan. Dengan demikian, ketika mereka kembali ke masyarakat, dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan mandiri,” ujar Kepala Rutan dalam sambutannya.
Materi Penyuluhan dari 4 Narasumber
Sesi penyuluhan dibuka dengan materi pertama oleh Prof. Madya Dr. Khairunesa Binti Isa dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, yang mengusung tema “Membangun Karakter Positif, Kepedulian Sosial, dan Kemandirian Warga Binaan: Pendekatan Holistik untuk Reintegrasi Sosial”. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya menumbuhkan nilai moral, solidaritas, dan kemandirian sebagai fondasi reintegrasi sosial.
Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Dr. Imam Rohani, M.Pd.I dari IARM Ngabar Ponorogo, dengan tema “Membangun Mental Positif dan Karakter Tangguh untuk Reintegrasi Sosial”. Ia menekankan penguatan mental, motivasi diri, serta sikap tangguh sebagai modal utama menghadapi tantangan hidup setelah bebas.
Materi ketiga dibawakan oleh Imroatul Munfaridah, M.S.I dari UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo, selaku koordinator WDO sekaligus dosen Fakultas Syariah. Ia mengangkat tema “Hak dan Kewajiban Warga Binaan: Pemahaman Hukum untuk Kehidupan Bermasyarakat”. Pemaparan ini memberikan pemahaman mendalam mengenai posisi hukum warga binaan, baik hak yang tetap melekat maupun kewajiban yang harus dijalankan.
Adapun materi keempat disampaikan oleh Syahrudin, S.Sos.I., M.Pd.I dari IARM Ngabar Ponorogo, dengan tema “Menumbuhkan Semangat dan Harapan untuk Masa Depan Lebih Baik”. Materi ini memberikan dorongan inspiratif, menekankan pentingnya optimisme, serta keyakinan bahwa masa depan masih terbuka luas bagi setiap individu untuk berubah.
Antusiasme Warga Binaan
Sesi penyuluhan dilanjutkan dengan forum tanya jawab. Beberapa warga binaan tampak antusias mengajukan pertanyaan, mencerminkan keterlibatan aktif dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi yang dibawakan. Hal ini menjadi bukti bahwa penyuluhan mampu menghadirkan ruang dialog konstruktif antara narasumber dan warga binaan.
Warga binaan di Rutan Kelas IIB Kabupaten Pacitan sendiri berasal dari berbagai latar belakang kasus dengan masa tahanan yang berbeda-beda. Melalui kegiatan ini, mereka mendapat kesempatan untuk menyampaikan harapan, serta berdiskusi tentang upaya memperbaiki diri dan berkontribusi positif setelah kembali ke tengah masyarakat.
Penutup yang Interaktif
Menjelang akhir acara, kegiatan ditutup dengan sesi ice breaking yang dipandu langsung oleh mahasiswa pendamping. Suasana menjadi lebih cair dan penuh keakraban, memberikan kesan hangat bagi seluruh peserta. Aktivitas ini juga membantu mempererat interaksi dan membangun motivasi bersama di antara warga binaan.
Harapan ke Depan
Melalui kegiatan PKM Kolaborasi Internasional ini, diharapkan warga binaan tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga semangat baru untuk memperbaiki diri. Para narasumber menegaskan bahwa keberhasilan reintegrasi sosial sangat ditentukan oleh kesiapan mental, pemahaman hukum, serta dukungan lingkungan yang positif.
Kegiatan ini menandai komitmen bersama antara perguruan tinggi dan lembaga pemasyarakatan dalam mendorong terciptanya kehidupan yang lebih baik bagi warga binaan, dengan harapan mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih matang, bertanggung jawab, dan bermanfaat.
Sumber: Tim WDO
Editor: FMC