Tadarus Ayat Qauliyah dan Kauniyah : Observasi Purnama dalam Nuansa Ilmiah dan Spiritual

Ponorogo – Dalam suasana penuh keberkahan, kegiatan “Tadarus Ayat Qauliyah dan Kauniyah” digelar pada Jumat, 14 Maret 2025, di kediaman Ibu Imroatul Munfaridah, M.S.I., Kepala Laboratorium Falakiyah Fakultas Syariah IAIN Ponorogo. Acara yang berlangsung dari pukul 15.00 hingga 21.00 WIB ini menggabungkan pendekatan ilmiah dan spiritual dalam memahami fenomena purnama.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah akademisi dan pemerhati astronomi, di antaranya Hj. Novi Fitia Maliha, M.H.I. (Koordinator Laboratorium Fakultas Syariah IAIN Ponorogo), Dr. Ahmad Junaidi, M.H.I. (Pembina Reog Astronomy Club), serta seluruh anggota Reog Astronomy Club yang diketuai Abu Dzar Al-Bantani.

 

Khataman Al-Qur’an dan Kajian Astronomi

Kegiatan diawali dengan khataman Al-Qur’an sebagai bentuk refleksi terhadap ayat-ayat qauliyah , yaitu firman Allah yang tertulis dalam kitab suci. Khataman ini menjadi pengantar dalam memahami ayat-ayat kauniyah , yakni tanda-tanda kebesaran Allah yang tercermin dalam fenomena alam, salah satunya bulan purnama.

Setelah khataman, Dr. Ahmad Junaidi, M.H.I. memberikan kajian ilmiah mengenai *purnama dan gerhana*. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bagaimana purnama terjadi saat Bulan berada dalam posisi oposisi terhadap Matahari, sehingga permukaannya yang menghadap Bumi terlihat sepenuhnya terang. Kajian ini juga mengupas keterkaitan antara fase bulan dengan kalender hijriah serta bagaimana purnama berpengaruh terhadap pasang surut air laut.

“Fenomena purnama tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memiliki dampak ilmiah yang luas, termasuk dalam ilmu falak dan navigasi,” ujar Dr. Ahmad Junaidi.

 

 

Buka Bersama dan Shalat Tarawih

Menjelang waktu Maghrib, para peserta bersama-sama menikmati buka puasa yang disiapkan oleh tuan rumah. Kebersamaan ini semakin mempererat hubungan antara sesama peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, baik akademisi, mahasiswa, maupun masyarakat umum.

Setelah berbuka, acara dilanjutkan dengan shalat tarawih berjamaah. Momentum ini menjadi refleksi spiritual yang mendalam, mengingatkan bahwa ilmu pengetahuan dan ibadah harus berjalan beriringan.

 

 

Observasi Purnama: Mengamati Keindahan Langit Malam

Puncak acara adalah observasi bulan purnama yang dilakukan setelah shalat tarawih. Dengan menggunakan teleskop, peserta dapat mengamati secara langsung permukaan bulan yang tampak bersinar terang. Detail kawah-kawah di permukaan bulan menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta.

Abu Dzar Al-Bantani, Ketua Reog Astronomy Club, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap ilmu astronomi. “Dengan melihat sendiri fenomena purnama melalui teleskop, kita semakin memahami keteraturan dan kebesaran ciptaan Allah dalam tata surya,” ungkapnya.

Hj. Novi Fitia Maliha, M.H.I., turut memberikan motivasi kepada para peserta agar terus meningkatkan kecintaan terhadap astronomi. Beliau menekankan pentingnya eksplorasi ilmu falak sebagai bagian dari pemahaman terhadap kebesaran Allah.

Sementara itu, Imroatul Munfaridah, M.S.I., menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa ia selalu terbuka untuk menjadi fasilitator dalam kegiatan serupa di masa mendatang. “Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi akademisi maupun masyarakat umum. Kami siap mendukung upaya untuk memperluas pemahaman astronomi di Ponorogo,” ujarnya.

Kegiatan “Tadarus Ayat Qauliyah dan Kauniyah” berhasil menyatukan aspek keilmuan dan spiritual dalam satu rangkaian acara. Tidak hanya memberikan wawasan baru tentang astronomi, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman.

Dengan kombinasi antara kajian Al-Qur’an, diskusi ilmiah, dan pengamatan langsung, acara ini menjadi bukti bahwa astronomi bukan hanya sekadar ilmu pengetahuan, tetapi juga sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Diharapkan kegiatan semacam ini terus berlanjut dan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah melalui langit yang terbentang luas.

Reporter: Tim RAC

Bagikan Artikel
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp