Fasya Media Center – Ponorogo, 10 September 2025 Laboratorium Falak Watoe Dhakon Observatory bersama Reog Astronomy Club Fakultas Syariah UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo kembali mengaktifkan program kajian rutinan dua minggu sekali yang sempat terhenti. Pada semester ganjil 2025/2026 ini, kegiatan perdana dilaksanakan pada Rabu (10/9/2025) di ruang B210 Fakultas Syariah.
Kajian menghadirkan narasumber Dr. Ahmad Junaidi dengan tema menarik, “Mobil Astrophotography.” Dalam paparannya, beliau menjelaskan secara teori mengenai teknik pengambilan gambar benda langit menggunakan ponsel (HP). Materi ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa tentang bagaimana teknologi sederhana bisa dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan ilmu falak dan astronomi. Kegiatan diikuti oleh anggota Reog Astronomy Club dengan jumlah peserta yang cukup banyak. Suasana kajian berlangsung hidup dan penuh antusiasme, terlihat dari interaksi peserta yang aktif bertanya dan memberikan tanggapan.
Dalam pemaparannya, Dr. Junaidi menjelaskan secara teoritis teknik pengambilan gambar benda langit menggunakan kamera HP, sehingga astronomi dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Peserta yang hadir adalah para anggota Reog Astronomy Club, dan jumlahnya cukup banyak dengan semangat antusias mengikuti materi.
Dr. Junaidi menegaskan bahwa topik ini akan berlanjut pada kajian berikutnya dengan praktik langsung di lapangan, khususnya di lokasi dengan kondisi langit gelap. Menanggapi hal tersebut, para peserta mengusulkan agar kegiatan praktik dilaksanakan di Gunung Cumbri, Badegan, yang dikenal sebagai salah satu spot terbaik untuk observasi langit malam di Ponorogo.
Kajian ini juga didampingi oleh Ibu Imroatul Munfaridah, Kepala Watoe Dhakon Observatory. Di akhir sesi, beliau memimpin musyawarah internal untuk persiapan kegiatan besar berikutnya, yakni International Observe the Moon Night (InOMN) yang akan dilaksanakan pada 4 Oktober 2025.
Dengan semangat kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan komunitas, kajian rutin ini diharapkan terus menjadi ruang pembelajaran sekaligus laboratorium hidup bagi pengembangan ilmu falak dan astronomi berbasis kampus dan masyarakat. Dimulainya kembali kajian rutinan ini, diharapkan semangat mahasiswa dalam mendalami ilmu falak dan astronomi semakin meningkat, sekaligus memperkuat peran Watoe Dhakon Observatory sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan astronomi berbasis komunitas di Ponorogo.
Kontributor : Tim RAC
Editor: FMC