Fasya Media Center – Laboratorium Falakiyah Watoe Dhakon Observatory (WDO) Fakultas Syariah IAIN Ponorogo diberi kepercayaan untuk mendiseminasikan salah satu teknik rukyatulhilal berbasis teknologi kepada seluruh pengurus dan anggota Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Gresik.
Acara yang dilaksanakan di Foresta Resort Tretes Prigen Pasuruan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Musyawarah Kerja Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Gresik. Rangkaian acara Musyawarah Kerja berlangsung selama 2 hari, Sabtu – Ahad tanggal 3 – 4 September 2022.
Selain dihadiri oleh seluruh jajaran Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Gresik, hadir juga pada acara tersebut Kabag Kesra Kabupaten Gresik Hamim, S.Sos., MM. dan Camat Kebomas Gresik, Moch. Jusuf Ansyori, S.Sos., M.M., serta beberapa Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Gresik.
Acara dibuka secara resmi oleh Kabag Kesra Kabupaten Gresik, mewakili Bupati Gresik yang sedianya akan hadir dan membuka acara secara resmi, namun kress dengan agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan. Dalam sambutannya, Kabag Kesra menyampaikan senang dan bangga atas progresifitas Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Gresik.
“Diharapkan bisa menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lainnya”, tegasnya.
Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Gresik merupakan salah satu lembaga falakiyah paling aktif di Indonesia, terutama dalam kegiatan hisab, rukyatulhilal dan observasi fajar. Dalam rangka mengikuti perkembangan teknologi khususnya dalam rukyatulhilal, perlu diperkenalkan model baru rukyatulhilal yang berbasis teknologi. Sehingga, perpaduan antara kemampuan rukyatulhilal secara kasat mata dengan didukung kemampuan rukyatulhilal berbasis tenologi diharapkan bisa meningkatkan kualitas rukyatulhilal.
Dipercaya sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut adalah Ahmad Junaidi, pembina Watoe Dhakon Observatory Fakultas Syariah IAIN Ponorogo. Pada kesempatan tersebut Ahmad Junaidi menyampaikan materi Digital Image Processing pada hilal. Digital Image Processing adalah sebuah teknik untuk menganalisis hasil rukyatulhilal yang menggunakan piranti digital.
Luaran dari teknik ini adalah hilal objektif berupa citra hilal yang jelas, sehingga meminimalisir adanya multi interpretasi atas keberhasilan dan ketidakberhasilan kegiatan rukyatulhilal. Teknik ini sudah diimplementasikan sejak beberapa tahun terakhir di Watoe Dhakon Observatory Fakultas Syariah IAIN Ponorogo dan Balai Rukyat Ibnu Syatir Pondok Pesantren Al-Islam Joresan Ponorogo. Teknik tersebut dipelajari Ahmad Junaidi dari dua orang astronom pemegang rekor dunia rukyatulhilal, yakni seorang astronom berkebangsaan Perancis bernama Thierry Legault pada tahun 2014, dan seorang astronom dari Observatorium Bosscha bernama Muhammad Yusuf pada tahun 2017.
Setelah teknik tersebut dikuasai dan diimplementasikan di Watoe Dhakon Observatory Fakultas Syariah IAIN Ponorogo dan Balai Rukyat Ibnu Syatir Pondok Pesantren Al-Islam Joresan Ponorogo, tiba saatnya teknik tersebut didesiminasikan kepada Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Gresik dan lembaga-lembaga lain yang berkompeten, sehingga diharapkan bisa semakin memajukan Ilmu Falak di Indonesia. Bersama WDO membaca ayat kawniyah-Nya.
Reporter : Sayyida Alya Izzati
Editor : Muhammad Ali Murtadlo