Mahasiswa Konsentrasi Ilmu Falak IAIN Ponorogo dan Reog Astronomi Club Ikuti Kaderisasi Ahli Hisab Rukyat di Lembaga Falakiyah PWNU Jatim

Gresik, 16 Februari 2025 – Mahasiswa konsentrasi Ilmu Falak IAIN Ponorogo bersama anggota Reog Astronomi Club (RAC) yaitu Muhammad Afrizal Rahman, Poppi Aulia Husein, Eka ayu Setyoningrum serta Kepala Laboratorium Ilmu Falak IAIN Ponorogo Imroatul Munfaridah turut serta dalam acara Kaderisasi Ahli Hisab dan Rukyat yang diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur pada 15-16 Februari 2025 di Gresik tepatnya di Masjid Jami’ Manyar Gresik.


Kepala Laboratorium Ilmu Falak IAIN Ponorogo, Imroatul Munfaridah, mengungkapkan bahwa keikutsertaan tim dari IAIN Ponorogo dalam kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas akademik serta memperluas jejaring dengan para pakar falak di tingkat regional. “Kami berharap ilmu yang diperoleh dari kaderisasi ini dapat diterapkan dalam riset dan pembelajaran falak di kampus, serta menjadi kontribusi nyata bagi masyarakat dalam penentuan waktu ibadah dan aspek keislaman lainnya,” ujarnya.


Dalam acara ini, para peserta mendapatkan materi mendalam dan berbagai materi penting yang berkaitan dengan interpretasi fikih dan astronomi waktu dhuha, pemrograman hisab jadwal imsakiyah berbasis Java, serta penyesuaian kalender Hijriyah tahun 2026 M. Selain itu, peserta juga diberikan pembekalan teknis dalam koordinasi persiapan rukyatul hilal untuk awal bulan Ramadhan dan Syawal 1446 H.
Menurut Muhammad Afrizal Rahman, waktu dhuha memiliki aspek yang sangat penting dalam praktik ibadah umat Islam, di mana astronomi berperan dalam menentukan waktu yang tepat. Dia menyarankan perlunya pemahaman yang baik antara fikih dan astronomi untuk menentukan waktu dhuha yang sah. Dalam hal ini, penggabungan antara pengetahuan fikih yang berbasis teks dan perhitungan astronomis sangatlah krusial.


Poppi Aulia Husein memaparkan bahwa pengembangan aplikasi berbasis Java untuk hisab jadwal imsakiyah merupakan langkah yang sangat relevan. Dengan memanfaatkan teknologi, umat Islam bisa memperoleh jadwal yang akurat sesuai dengan perhitungan astronomis. Hal ini membuka kemungkinan untuk pengembangan sistem yang lebih praktis dan efisien dalam memantau waktu-waktu ibadah, khususnya di bulan Ramadhan.
Eka Ayu Setyoningrum menyatakan bahwa penyesuaian kalender Hijriyah untuk tahun 2026 M membutuhkan kajian mendalam, karena perbedaan antara sistem penanggalan Masehi dan Hijriyah. Keakuratan perhitungan bulan Hijriyah sangat bergantung pada konversi yang tepat antara kedua sistem ini. Dia menekankan pentingnya pemantauan secara cermat dan koordinasi antara ahli falak untuk menjaga konsistensi dalam penentuan kalender Hijriyah.
Selain mendapatkan materi teori, para peserta juga dilibatkan dalam praktik langsung pengamatan benda langit serta simulasi perhitungan falakiyah. Hal ini memberikan pengalaman yang lebih komprehensif dalam memahami aspek teknis ilmu falak.


Dengan adanya kaderisasi ini, diharapkan ilmu falak semakin berkembang dan lebih banyak akademisi serta praktisi yang mampu menguasai dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. IAIN Ponorogo terus berkomitmen untuk mendukung upaya penguatan ilmu falak di kalangan akademisi dan masyarakat luas.
Acara ini diakhiri dengan praktik Pegamatan Benda Langit di atas menara Masjid, yang menjadi ajang pembuktian langsung atas teori yang telah dipelajari selama sesi kaderisasi.
Reporter: Tim RAC & Tim FMC

Bagikan Artikel
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp