Resmi Ditutup, Berikut Daftar Juara Perhelatan SFNMCC 2021 yang Diselenggarakan di IAIN Ponorogo

Fasya Media Center – Setelah melalui berbagai proses dan rentetan acara, akhirnya Third Sharia Faculty National Moot Court Competition (3rd SFNMCC 2021) resmi ditutup. Penutupan sekaligus pengumuman juara dilaksanakan pada Sabtu, 30 Oktober 2021 secara luring di Graha Watoe Dhakon IAIN Ponorogo dan secara daring melalui sambungan zoom meeting. Meskipun diadakan dalam dua platform yang berbeda, acara ini tetap berjalan dengan lancar, sukses, dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Rangkaian kegiatan SFNMCC ini dimulai dari publikasi lomba sampai kepada babak penyisihan yang di lakukan secara online dengan mempertemukan  PTKIN seluruh Indonesia. Dari 11 PTKIN yang lolos seleksi pemberkasan, dikerucutkan kembali menjadi 5 besar terbaik untuk lanjut bertandang dan bertanding di Final SFNMCC secara offline pada 29 Oktober 2021 di Fakultas Syariah IAIN Ponorgo.

Kelima finalis tersebut adalah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN KH. Ahmad Shiddiq Jember, IAIN Pekalongan, IAIN Kediri, dan IAIN Metro Lampung.

Acara penutupan dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara dengan menggunakan tiga bahasa yang sebelumnya diisi oleh tampilan hadrah dari mahasiswi Fakultas Syariah.

Selanjutnya, pembacaan ayat-ayat suci Alquran oleh Hafsah Maulida, Mahasiswi Semester 1 Jurusan Hukum Keluarga Islam. Disusul menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars IAIN, dan dilanjutkan menyanyikan lagu Subbanul Wathon.

Rentetan acara berikutnya adalah penyematan bendera masing-masing finalis, penampilan testimoni, kesan dan pesan acara SFNMCC ini untuk kemudian menginjak acara sambutan-sambutan.

Sambutan pertama dari Dekan Fakultas Syariah IAIN Ponorogo sebagai tuan rumah SFNMCC, yang disampaikan oleh Dr. Hj. Khusniati Rofiah, M.S.I. Dalam sambutannya, Ibu Rofi’, demikian beliau disapa, menghaturkan banyak terimakasih untuk semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan acara ini. Kedepan acara serupa semoga dapat terselenggara lebih baik lagi.

“Hari ini merupakan acara puncak dari kegiatan yang telah kita mulai bulan Juni kemarin, yakni lomba SFNMCC atau peradilan semu yang mempertemukan seluruh PTKIN se-Indonesia. Untuk acara terakhir kita adakan kemarin, yakni final secara offline di gedung Fakuktas Syariah. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar meski ada satu dua kekurangan. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini. Kepada Rektor IAIN Ponorogo, para sponsor, Bupati Ponorogo, Gubernur Jawa Timur dan para alumni yang sukarela memberikan kontribusinya untuk terselenggaranya acara ini. Perlombaaan ini tidak hanya menjadi ajang untuk bertarung, namun juga menjalin rasa kekeluargaan antar PTKIN se –Indonesia. Semoga ke depan dapat lebih baik lagi”, tutur beliau dalam sambutannya.

Sambutan kedua dari Rektor IAIN Ponorogo yang dalam hal ini diwakili oleh Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag, Wakil Rektor II IAIN Ponorogo. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa acara ini sebagai langkah awal untuk dapat melahirkan sarjana hukum yang berkualitas dan kompeten menjadi hakim, jaksa, advokat dan profesi bidang hukum lainnya.

“Perlombaan ini sebagai kegiatan unggulan untuk seluruh PTKIN se-Indonesia. Dengan IAIN Ponorogo terkhusus Fakultas Syariah sebagai tuan rumahnya, menjadikan kegiatan ini sebagai momentum awal untuk menelurkan bibit unggul yang kompeten di bidang hukum dan mempersiapkan sarjana yang berkualitas baik menjadi hakim, jaksa, advokat maupun profesi di bidang hukum lainnya”, tutur beliau.

Sambutan terakhir oleh Gubernur Jawa Timur, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr. Lilik Pudjiastuti, SH., M.H. yang terhubung virtual melalui sambungan zoom meeting.

Selaku perwakilan dari Gubernur Jawa Timur, beliau mengapresiasi kegiatan ini. Dengan adanya acara semacam ini menjadi ajang perkuliahan  praktek bagi mahasiswa hukum secara langsung, bagaimana beracara dengan baik dalam persidangan. Bagaimana menjadi hakim, jaksa, advokat dan elemen persidangan lainnya dengan baik.

“Kegiatan ini juga ditujukan agar mahasiwa mengerti penanganan perkara dalam  persidangan yang baik yang akan membawa kepada persidangan yang bersih dan berwibawa. Semoga acara ini dapat bermanfaat untuk kita semua”, jelas beliau.

Acara SFNMCC resmi ditutup secara simbolis dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali. Sekaligus memberikan mandat kepada IAIN Metro Lampung sebagai tuan rumah SFNMCC tahun 2022.

“Dengan mengucap Alhamdulillah, maka acara Sharia Faculty National Moot Court Competition secara resmi dinyatakan selesai dan ditutup”, tutup beliau dilanjutkan dengan pemukulan gong.

Acara diteruskan dengan penampilan kesenian Reyog dari PSRM Watoe Dhakon IAIN Ponorogo dan dilanjutkan dengan pengumuman juara. Ada beberapa kategori pemenang yang diumumkan. Pengumuman pemenang disampaikan oleh Dr. Ahmad Junaidi, M.H.I, Wakil Dekan III Fakultas Syariah IAIN Ponorogo sekaligus ketua panitia pelaksana SFNMCC 2021 ini, kemudian dilanjutkan penyerahan piala dan uang pembinaan.

Para pemenang dari berbagai ketegori, yakni berkas terbaik, majelis hakim terbaik, penasehat hukum terbaik, jaksa terbaik dan saksi terbaik dimenangkan oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan tersangka terbaik diraih oleh UIN KH. Ahmad Shiddiq Jember.

Pada kategori utama, Juara Harapan II diraih oleh IAIN Kediri, Juara Harapan I diraih IAIN Metro Lampung, Juara Ketiga diraih oleh IAIN Pekalongan, Juara Kedua diraih oleh UIN KH. Ahmad Shiddiq Jember, dan Juara Pertama diraih oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan ini maka piala bergilir Mahkamah Agung yang saat ini berada di IAIN Ponorogo diboyong ke UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

“Alhmdullillah kita dapat menyabet lima kategori. Mulai dari berkas terbaik, majelis hakim terbaik, penasehat hukum terbaik, jaksa terbaik dan saksi terbaik. Di luar dugaan sebenarnya.” Ujar Raihan Akbar Hidayat selaku ketua kontingen dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tim Fasya Media Center juga berkesempatan mewawancarai calon tuan rumah SFNMCC tahun depan yakni IAIN Metro Lampung. Muhammad Nasrudin, selaku perwakilan dari IAIN Metro Lampung menuturkan bahwa mereka sudah mempelajari setiap konsep dari tuan rumah sebelumnya untuk terus dikembangkan ke depannya.

“Kita sudah berdiskusi dan mempelajari setiap konsep dari setiap tuan rumah sebelumnya untuk terus kita kembangkan dan terus ditingkatkan ke depannya. Selaku tuan rumah SFNMCC keempat tahun depan, kami akan  memberikan yang terbaik”, tutur beliau.

Banyak hal yang bisa kita ambil, kita pelajari dari manapun. Kompetisi adalah penjajakan kemampuan kita untuk terus menjadi evaluasi baik dalam diri kita sendiri maupun dalam tim.

Tidak ada juara abadi, yang juara abadi adalah mereka yang mampu mengalahkan rasa takut dan keegoisan diri sendiri. Juara hanya angka, namun yang patut diambil adalah makna dari ini semua.

Selamat bagi para juara. Tetap semangat dan selamat berjuang di tahun depan pada kegiatan SFNMCC IV 2022 di IAIN Metro Lampung.

Reporter : Nova Anggraini Putri
Editor : Abu Abas

Bagikan Artikel
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp