Fasya Media Center – Untuk meningkatkan dan mengukur kemampuan peribadahan serta aktivitas sosial kemasyarakatan mahasiswa, Fakultas Syariah IAIN Ponorogo menyelenggarakan ujian kompetensi keagamaan. Ujian dilaksanakan selama 2 hari, yakni pada Jum’at, 19 dan 26 Agustus 2022. Ujian kompetensi ini diikuti oleh sebanyak 360 mahasiswa mahasiswa aktif semester 7 dan semester 9 yang pada tahun lalu tidak mengikuti ujian.
Ujian dilaksanakan secara offline, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh panitia. Mahasiswa masuk di ruangan secara bergiliran satu per satu untuk diuji oleh dosen penguji yang sebelumnya telah ditunjuk. Mahasiswa diberikan waktu sekitar 20 menit untuk mempraktekan bacaan al-Qur’an, hafalan surat, do’a-do’a harian, dan praktik ibadah amaliah secara langsung di depan penguji.
Dalam ujian ini juga dilakukan standardisasi kompetensi keagamaan bagi lulusan Fakultas Syariah IAIN Ponorogo, yakni dalam bidang tilawah (membaca) al-Quran, hafalan surat-surat pendek, doa-doa harian, dan praktek ibadah amaliah lainnya. Serta memastikan bahwa lulusan Fakultas Syariah dapat berguna di masyarakat sebagai nahkoda keagamaan di lingkungan masing masing, minimal bisa memimpin tahlil atau memberikan mauidhoh hasanah.
Umarwan Sutopo, Lc., M.H.I, selaku ketua panitia pelaksana mengungkapkan, bahwa selama ini hasil ujian kompetensi keagamaan mahasiswa bervariasi, ada yang bagus, cukup dan ada yang kurang, untuk itu perlu dilakukan standardisasi agar memiliki kemampuan yang merata.
“Bagi mahasiswa Fakultas Syariah praktik peribadahan seperti ini bukan hal yang asing lagi, sehingga saya rasa ujian kompetensi keagamaan ini menjadi hal yang penting dan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa. Harapan saya mereka menjadi mahasiswa yang terampil, cerdas, profesional dan berkarakter religius,” ujar beliau.
Sella Ellisa Devita Sari, mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syariah semester 7, yang menjadi peserta ujian kompetensi keagamaan mengaku deg-degan ketika hendak menjalani ujian. Sella, sapaan akrabnya, terlihat senang ketika selesai melaksanakan ujian dan menyampaikan harapan terkait pelaksanaan ujian kompetensi keagamaan ini.
“Semoga mahasiswa Fakultas Syariah selain pandai dalam bidang akademik, juga mampu menguasai bidang keagamaan, seperti hafalan surat pendek, doa-doa harian dan lainnya, yang mana itu dapat menunjang kompetensi keilmuan kita nanti setelah lulus dari Fakultas Syariah,” ujarnya kepada tim Fasya Media Center.
Sebagai tambahan informasi, bahwa kelulusan ujian kompetensi keagamaan ini menjadi prasyarat mahasiswa untuk bisa mendaftar ujian proposal skripsi.
Reporter : Muhammad Ali Murtadlo
Editor : Abu Abas