Tim Astronomi FASYA Lolos ke Babak Final OASE II

Fasya Media Center – Jakarta 15 Juni 2023, Olimpiade Agama Sains dan Riset/OASE II Perguruan Tinggi Keagamaan Islam se-Indonesia tahun 2023 dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. IAIN Ponorogo berhasil meloloskan sembilan cabang perlombaan ke babak final, ini membuat IAIN Ponorogo menjadi satu-satunya IAIN dalam 10 besar Perguruan Tinggi yang meloloskan finalis terbanyak mendampingi 9 UIN di Indonesia.

Salah satu tim finalis IAIN Ponorogo adalah pada cabang inovasi astronomi dan ilmu Falak. Pada cabang ini, tim astronomi IAIN Ponorogo diwakili oleh tiga mahasiswa fakultas Syariah IAIN Ponorogo atas nama Hawa Sajida, Ivan Reza Devani dan Muhammad Nur Salim. Ketiganya adalah mahasiswa Konsentrasi Ilmu Falak Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah IAIN Ponorogo.

Pada ajang ini mereka bertiga menawarkan sebuah inovasi untuk menjembatani mereka yang berminat mempelajari ilmu astronomi tetapi terkendala oleh budget yang minim.  Mereka bertiga menawarkan teknik pembuatan teleskop berbahan dasar limbah. Tawaran ini dilatarbelakangi oleh tingginya minat masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu Falak atau Astronomi, namun minat ini terkendala dengan mahalnya instrumen utama astronomi, yakni teleskop. Teleskop merupakan alat yang paling fundamental di dalam ilmu astronomi, sebab pada dasarnya ilmu astronomi adalah observasional science yang mana observasi merupakan dasar dari ilmu ini. Ketiadaan alat observasi tentu menjadi kendala dalam pengembangan ilmu ini sehingga butuh sebuah inovasi untuk tetap bisa belajar astronomi meski dengan keterbatasan biaya.

Di satu sisi di sekitar kita banyak limbah-limbah yang masih bisa didaur ulang menjadi produk baru. Diantara sekian limbah yang ada di sekitar kita, salah satunya adalah limbah kaca yang diantaranya berupa lensa. Namun tidak semua kaca dan lensa bisa dimanfaatkan untuk pembuatan teleskop. Di sinilah pentingnya peran orang-orang yang kreatif untuk memilah dan memilih limbah yang bisa dimanfaatkan menjadi produk baru yang bernilai tinggi.

Komponen utama sebuah teleskop adalah pada lensa objektif. Lensa ini berfungsi untuk menyerap cahaya yang dibutuhkan sehingga dibutuhkan sebuah lensa yang bisa menyerap cahaya dengan baik dan terhindar dari aberasi kromatis. Untuk kebutuhan ini, ada beberapa limbah yang bisa kita manfaatkan sebagai lensa objektif, antara lain lensa bekas mesin fotocopy, lensa bekas LCD, proyektor, lensa bekas CCTV, dan lain-lain yang pada prinsipnya lensa-lensa yang dibutuhkan adalah lensa yang memiliki Coating tertentu. Sehingga bayangan yang ditangkap oleh lensa objektif nantinya terhindar dari aberasi kromatis.

Di hadapan dewan juri, tim astronomi Fakultas Syariah IAIN Ponorogo mempresentasikan inovasi tersebut sekaligus memperagakan bagaimana teknik merakit bahan-bahan bekas tersebut menjadi sebuah teleskop yang tepat guna, sehingga diharapkan dengan inovasi ini, minat belajar ilmu astronomi tidak lagi terkendala oleh biaya, sebab tak ada rotan akar pun jadi, tak ada barang impor barang bekas pun bisa dimanfaatkan menjadi alat observasi.

 

Reporter : Ahmad Junaidi

Editor : Abu Abbas

Bagikan Artikel
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp