Fasya Media Center – Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan penyelarasan kurikulum, Gugus Kendali Mutu (GKM) Fakultas Syariah IAIN Ponorogo bersama para Ketua Jurusan (Kajur) di lingkungan Fakultas Syariah mengikuti kegiatan Pengembangan Penjaminan Mutu Kurikulum IAIN Ponorogo. Acara berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa, 2-3 Desember 2024, bertempat di Meeting Hall Hotel Amaris Ponorogo. Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Wagiran, pakar kurikulum dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. Mukhibat, M.Ag., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi dan inovasi dalam pengembangan kurikulum sebagai salah satu komponen utama dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi. “Kurikulum adalah peta jalan kita dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global. Dengan kurikulum yang berkualitas, kita tidak hanya memenuhi standar akreditasi, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Dekan Fakultas Syariah, Dr. Hj. Khusniati Rofiah, M.S.I.; Wakil Dekan I Fakultas Syariah, Dr. Abid Rohmanu, M.H.I.; Ketua GKM Fakultas Syariah, Muhammad Ali Murtadlo, M.H.; serta para Ketua Jurusan di Fakultas Syariah, yaitu Dr. Lukman Santoso, M.H. (Ketua Jurusan Hukum Keluarga Islam/HKI), Moh. Ilham Tanzilulloh, M.H.I. (Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah/HES), dan Dr. Martha Eri Safira, M.H. (Ketua Jurusan Hukum Tata Negara/HTN).
Dalam paparannya, Prof. Wagiran menyoroti pentingnya pendekatan integratif dalam pengembangan kurikulum yang mampu mengakomodasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai keislaman. “Penjaminan mutu kurikulum harus berbasis pada kebutuhan masyarakat dan perkembangan global. Kita tidak hanya membangun pendidikan, tetapi juga membangun masa depan bangsa,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Syariah, Dr. Hj. Khusniati Rofiah, M.S.I., memberikan tanggapan positif terhadap materi yang disampaikan. Ia menegaskan pentingnya kerja sama antarjurusan dan GKM dalam merumuskan kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan zaman. “Fakultas Syariah berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengembangan kurikulum, sehingga menghasilkan lulusan yang unggul baik di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
Wakil Dekan I, Dr. Abid Rohmanu, M.H.I., menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi seluruh peserta, khususnya terkait strategi implementasi kurikulum berbasis mutu. “Kami berharap hasil dari kegiatan ini dapat langsung diterapkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di setiap program studi,” ujarnya.
Ketua GKM Fakultas Syariah, Muhammad Ali Murtadlo, M.H., menilai bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menguatkan sistem penjaminan mutu internal Fakultas Syariah. “Kami optimis melalui kolaborasi yang kuat antara jurusan dan tim GKM, Fakultas Syariah dapat menjadi pelopor dalam pengembangan kurikulum yang berdaya saing,” jelasnya.
Hari pertama kegiatan difokuskan pada penguatan konsep penjaminan mutu kurikulum, mulai dari perencanaan hingga evaluasi berkelanjutan. Narasumber memberikan contoh-contoh praktis dari berbagai institusi untuk menjadi inspirasi dalam mengembangkan kurikulum di IAIN Ponorogo.
Pada hari kedua, sesi pelatihan lebih menekankan pada penyusunan dokumen kurikulum yang sesuai dengan ketentuan. Pembelajaran lulusan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan tantangan global.
Para Ketua Jurusan memberikan respons positif terhadap kegiatan ini. Dr. Lukman Santoso, M.H., menyampaikan bahwa materi yang diberikan sangat relevan dengan upaya penyelarasan kurikulum di Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI). “Kami optimis dapat menghasilkan kurikulum yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa,” ujarnya.
Moh. Ilham Tanzilulloh, M.H.I., Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES), menekankan pentingnya keterlibatan industri dalam perumusan kurikulum. “Kolaborasi dengan dunia usaha menjadi salah satu fokus kami untuk memastikan lulusan HES memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Martha Eri Safira, M.H., Ketua Jurusan Hukum Tata Negara (HTN), mengapresiasi kegiatan ini sebagai ruang untuk bertukar gagasan terkait inovasi kurikulum. “Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang terus berkembang. Kami akan berupaya mewujudkan pembelajaran yang relevan dan bermutu tinggi,” tegasnya.
Peserta lainnya, baik dari kalangan pimpinan fakultas maupun Ketua Jurusan, sepakat bahwa kegiatan ini memberikan dampak signifikan bagi peningkatan mutu akademik di Fakultas Syariah. Diskusi yang berlangsung dinamis juga menghasilkan berbagai ide inovatif yang akan diterapkan di masing-masing jurusan.
Kegiatan ini ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut yang melibatkan seluruh peserta. Dengan dukungan penuh dari pimpinan dan komitmen dari seluruh elemen, Fakultas Syariah optimis mampu mengimplementasikan kurikulum yang berkualitas demi mencetak lulusan yang kompeten, adaptif, dan berintegritas.